Indonesian Journal of Health Science https://jurnalku.org/index.php/ijhs <p><strong>Indonesian Journal of Health Science</strong> merupakan tempat untuk mempublikasikan hasil penelitian di bidang kesehatan, termasuk, tapi tidak terbatas pada topik kesehatan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja, farmasi, gizi, epidemiologi, laboratorium medik, fisioterapi, atau kesehatan umum lainnya.</p> <p><strong>Indonesian Journal of Health Science </strong>merupakan jurnal kesehatan di Indonesia.</p> <p><strong>Indonesian Journal of Health Science </strong>sejak 2024 atau volume 4 akan terbit 6 edisi.</p> <p><strong>Indonesian Journal of Health Science</strong> terakreditasi Sinta 6 mulai Volume 1 Nomor 1 Tahun 2021 sampai Volume 5 Nomor 2 Tahun 2025 berdasarkan hasil Akreditasi Jurnal Ilmiah Periode I Tahun 2023 dan telah diterbitkannya Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nomor 79/E/KPT/2023, tanggal 11 Mei 2023 tentang Peringkat Akreditasi Jurnal Ilmiah periode I Tahun 2023.</p> PT WIM Solusi Prima id-ID Indonesian Journal of Health Science 2809-1167 Penerapan terapi menggambar pada pasien halusinasi pendengaran: Sebuah studi kasus https://jurnalku.org/index.php/ijhs/article/view/1384 <p><strong>Latar Belakang: </strong>Halusinasi pendengaran merupakan salah satu gejala positif yang sering muncul pada pasien skizofrenia. Pasien dengan halusinasi pendengaran dapat mendengar suara-suara yang sebenarnya tidak ada, seperti bisikan, suara ancaman, atau perintah yang tidak nyata. Hal ini membuat pasien sulit membedakan antara kenyataan dan halusinasinya, sehingga dapat berdampak negatif pada kualitas hidupnya. <strong>Tujuan: </strong>Studi kasus ini bertujuan untuk memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif pada Tn. S dengan halusinasi pendengaran melalui penerapan strategi pelaksanaan dan terapi menggambar di Rumah Sakit Jiwa Aceh. <strong>Metode: </strong>Pemberian strategi pelaksanaan dilakukan selama 2 hari, dan untuk terapi menggambar dilakukan selama 5 hari, satu sesi per harinya dengan durasi 45 menit. <strong>Hasil: </strong>Hasilnya menunjukkan penurunan skor <em>Auditory </em><em>Hallucinations </em><em>Rating Scale</em> (AHRS) dari 29 (Berat) menjadi 18 (Sedang) yang berarti adanya perubahan frekuensi dan intensitas halusinasi pendengaran, peningkatan fokus, serta peningkatan ketenangan pada pasien. <strong>Kesimpulan: </strong>Terapi menggambar ini terbukti efektif dalam mengurangi gejala halusinasi pada pasien skizofrenia. Diharapkan metode ini dapat diaplikasikan lebih luas di Rumah Sakit Jiwa Aceh untuk menurunkan tanda gejala halusinasi pada pasien.</p> Ziyan Alhariz Martina Martina Farah Dineva R Hak Cipta (c) 2025 Ziyan Alhariz, Martina Martina, Farah Dineva R https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-03-01 2025-03-01 5 2 196 201 10.54957/ijhs.v5i2.1384 Pengalaman kekerasan kerja pada perawat ruang rawat inap di rumah sakit https://jurnalku.org/index.php/ijhs/article/view/1394 <p><strong>Latar belakang</strong>: Kekerasan kerja merupakan tindakan kekerasan fisik, verbal, psikologis, atau seksual yang terjadi di tempat kerja. Kekerasan kerja yang terjadi di sektor kesehatan mencapai 25% dari seluruh kekerasan di tempat kerja. Kekerasan ini dapat datang dari pasien, keluarga pasien, atau bahkan rekan kerja, yang menciptakan lingkungan kerja yang tidak aman dan berdampak buruk terhadap kesejahteraan fisik dan mental tenaga kesehatan. <strong>Tujuan</strong>: Studi kasus ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengalaman kekerasan kerja pada perawat ruang rawat inap di rumah sakit. <strong>Metode</strong>: Data dikumpulkan menggunakan kuesioner <em>Workplace Violence Health Sector Language Version</em> yang merujuk dari penulis Cut Kharissa kepada 24 perawat. <strong>Hasil:</strong> Hasil studi kasus menunjukkan bahwa 20,8% perawat mengalami kekerasan verbal dalam 12 bulan terakhir. Kekerasan verbal yang paling sering terjadi berupa penghinaan dan pelecehan verbal. Mayoritas insiden kekerasan tidak dilaporkan (95,8%). Tindakan yang diharapkan oleh perawat untuk mengurangi kekerasan meliputi pelatihan staf (29,2%) dan dukungan psikologis (29,2%). <strong>Kesimpulan</strong>: Studi ini menekankan pentingnya langkah-langkah pencegahan, dan dukungan manajemen untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman. <strong>Rekomendasi</strong>: Studi kasus ini diharapkan adanya peningkatan sistem pelaporan insiden kekerasan yang sederhana dan mudah diakses oleh perawat serta terjaga kerahasiaannya agar memudahkan perawat dalam membuat pelaporan.</p> Cut Raisa Fadila Rachmah Rachmah Mayanti Mahdarsari Yuswardi Yuswardi Yullyzar Yullyzar Hak Cipta (c) 2025 Cut Raisa Fadila, Rachmah Rachmah, Mayanti Mahdarsari, Yuswardi Yuswardi, Yullyzar Yullyzar https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-03-13 2025-03-13 5 2 202 211 10.54957/ijhs.v5i2.1394 Asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. C umur 19 tahun dengan faktor resiko umur kurang dari 20 tahun di wilayah kerja Puskesmas Bumiayu Kabupaten Brebes tahun 2024 https://jurnalku.org/index.php/ijhs/article/view/1402 <p><strong>Latar Belakang:</strong> Faktor resiko kehamilan yang menyebabkan komplikasi dan kematian ibu salah satunya adalah Resiko Tinggi Umur ≤ 20 Tahun. Angka kehamilan pada ibu hamil ≤ 20 tahun tahun 2023 sebanyak 7 kasus. <strong>Tujuan</strong>: Untuk memberikan asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. C umur 19 tahun dengan faktor resiko umur kurang dari 20 tahun dengan menggunakan pendokumentasian Varney dan SOAP. <strong>Metode Penelitian:</strong> Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi komprehensif. <strong>Hasil Penelitian:</strong> Berdasarkan Asuhan Kebidanan Komprehensif yang dilakukan pada Ny. C umur 19 tahun, dari awal pemeriksaan trimester III tidak ditemukan masalah hanya saja kehamilannya dibawah umur kurang dari 20 tahun. Persalinan Ny. C dilakukan dengan tindakan <em>Sectio Caesarea</em>. Bayi Ny. C lahir dengan normal namun pada masa nifas didapat tekanan darah Ny. C tinggi tetapi proses involusi berjalan dengan baik. <strong>Kesimpulan:</strong> Selama dilakukan asuhan kebidanan dan pendampingan terhadap Ny. C yang diberikan bidan terdapat kesenjangan antara teori dan praktik.</p> Apnia Fatimah Anlespa Himatul Khoeroh Uma Kholifah Hak Cipta (c) 2025 Apnia Fatimah Anlespa, Himatul Khoeroh, Uma Kholifah https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-03-15 2025-03-15 5 2 212 216 10.54957/ijhs.v5i2.1402 Perbedaan pengetahuan, sikap, dan tindakan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan kesehatan tentang anemia dengan media kartu kuartet anemia pada remaja putri di SMP Negeri 11 Kendari tahun 2025 https://jurnalku.org/index.php/ijhs/article/view/1407 <p><strong><em>Introduction</em></strong><em>: </em><em>A condition in which red blood cells and circulating hemoglobin are unable to meet the oxygen needs of body tissues is called anemia. The World Health Organization (WHO) revealed that in 2023 there will be around two billion people worldwide affected by anemia. Globally, the prevalence of anemia in adolescents is 29.9%, then the prevalence of anemia in Indonesia is 32%, which means 3 to 4 out of 10 adolescents suffer from anemia. According to the 2023 Indonesian Demographic and Health Survey (SDKI), the prevalence of anemia in Indonesia is 16.3% in the 5-14 age group and 15.5% in the 15-24 age group, with the highest anemia in women (18% vs 14.4%). <strong>Objective</strong>:</em><em> This research is intended to determine the differences in knowledge, attitudes, and actions before and after health education about anemia with anemia quartet card media in female adolescents at SMP Negeri 11 Kendan in 2025. </em><em> <strong>Methods</strong>: </em><em>This study used a pre-experimental design with one pre-test and post-test group. This study was quantitative using the Wilcoxon signed rank test. <strong>Population</strong>: </em><em>123 female adolescents who were the research population at SMP Negeri 11 Kendari. <strong>Sample</strong>:</em><em> The sample of this study amounted to 56 people. </em><em> <strong>Results</strong>:</em> <em>The results of this study indicate an increase in the value of knowledge, attitudes, and actions of female adolescents about anemia, with a p-value for the Knowledge, Attitude and Action variables of 0.000, then the p-value is 0.05 so that Ho is rejected and Ha is accepted. <strong>Conclusion</strong>: </em><em>This study shows that there are differences in knowledge, attitudes, and actions of female adolescents before and after being given health education about anemia with anemia quartet card media in female adolescents at SMP Negeri 11 Kendari in 2025.</em></p> <p><em> </em><strong style="font-size: 0.875rem;">Pendahuluan</strong><span style="font-size: 0.875rem;">:Kondisi ketika sel darah merah serta hemoglobin yang bersirkulasi tidak mampu memenuhi kebutuhan oksigen jaringan tubuh ,disebut anemia. Badan Kesehatan Global (WHO) mengungkapkan pada tahun 2023 ada sekitar dua miliar orang di seluruh dunia yang terkena anemia. Secara global, prevalensi anemia pada remaja adalah 29,9% kemudian prevalensi anemia di Indonesia sebesar 32%, yang berarti 3 sampai 4 dari 10 orang remaja menderita anemia. Menurut SDKI (Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia) tahun 2023, prevalensi anemia di Indonesia sebesar 16,3% pada kelompok usia 5–14 tahun dan 15,5% pada kelompok usia 15–24 tahun, dengan anemia tertinggi pada wanita (18% vs 14,4%). </span><strong style="font-size: 0.875rem;">Tujuan</strong><span style="font-size: 0.875rem;">: riset ini dimaksudkan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan, sikap, dan tindakan sebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan tentang anemia dengan media kartu kuartet anemia pada remaja putri di SMP Negeri 11 Kendari Tahun 2025. </span><strong style="font-size: 0.875rem;">Metode</strong><span style="font-size: 0.875rem;">:Penelitian ini menggunakan desain pra-eksperimental dengan satu kelompok uji </span><em style="font-size: 0.875rem;">pre-test</em><span style="font-size: 0.875rem;"> and </span><em style="font-size: 0.875rem;">post-test</em><span style="font-size: 0.875rem;">,penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan uji </span><em style="font-size: 0.875rem;">wilcoxon signed rank tes</em><em style="font-size: 0.875rem;">t</em><span style="font-size: 0.875rem;">. </span><strong style="font-size: 0.875rem;">Populasi</strong><span style="font-size: 0.875rem;">: 123 remaja putri yang menjadi populasi penelitian di SMP Negeri 11 Kendari</span><strong style="font-size: 0.875rem;">. Sampel</strong><span style="font-size: 0.875rem;">: Sampel penelitian ini berjumlah 56 orang. </span><strong style="font-size: 0.875rem;">Hasil</strong><span style="font-size: 0.875rem;">: Penelitian ini menunjukan adanya peningkatan nilai pengetahuan, sikap, dan tindakan remaja putri tentang anemia, dengan nilai </span><em style="font-size: 0.875rem;">p-value</em><span style="font-size: 0.875rem;"> untuk variabel Pengetahuan, Sikap dan Tindakan yaitu 0,000 maka </span><em style="font-size: 0.875rem;">p-value</em><span style="font-size: 0.875rem;">&lt; 0,05 sehingga H0 di tolak dan Ha diterima.</span><strong style="font-size: 0.875rem;">Kesimpulan</strong><span style="font-size: 0.875rem;">: Penelitian ini menunjukanada perbedaan pengetahuan, sikap, dan tindakan remaja putri sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan kesehatan tentang anemia dengan media kartu kuartet anemia pada remaja putri di SMP Negeri 11 Kendari tahun 2025.</span></p> Wa Ode Elistianti Pertiwi Yusuf Sabilu Zainab Hikmawati Hak Cipta (c) 2025 Wa Ode Elistianti Pertiwi, Yusuf Sabilu, Zainab Hikmawati https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-03-19 2025-03-19 5 2 217 230 10.54957/ijhs.v5i2.1407 Asuhan keperawatan pada keluarga dengan anak usia remaja di Kecamatan Darussalam Aceh Besar https://jurnalku.org/index.php/ijhs/article/view/1396 <p><strong><em>Background</em></strong><em>: The abuse of narcotics, psychotropic substances, and other addictive substances, as well as smoking habits, are serious issues among Indonesian adolescents, negatively impacting their health and future potential. <strong>Objective</strong>: This case study aimed to describe nursing care for families with adolescent members in Darussalam Sub-district, Aceh Besar. <strong>Method</strong>: This study employed a case study design with family nursing care approach, including assessment, diagnosis, intervention, planning, and evaluation. <strong>Results</strong>: Two main diagnoses were identified: knowledge deficiency regarding narcotics, psychotropic substances, and other addictive substances and engagement in a risky health behavior (smoking). The nursing care plan was developed based on the five family health tasks. Interventions for the first diagnosis included education on the dangers of narcotics, psychotropic substances, and other addictive substances, health support, deep breathing relaxation training, provision of health service information, and motivation to seek healthcare services. Interventions for the second diagnosis involved health education on the risks of smoking, support for smoking cessation, and the application of Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) therapy to help manage smoking urges. The evaluation results showed improvements in family knowledge, skills, and motivation in enhancing their health status through the implementation of the five family health tasks. <strong>Conclusion</strong>: The nursing care increased knowledge, skills, and motivation among the families in addressing drug abuse and smoking habits among adolescents. <strong>Recommendations</strong>: Community health center nurses are encouraged to be more proactive in organizing educational and outreach programs for adolescents to prevent drug abuse and smoking, as well as to implement SEFT interventions for those who already smoke. These efforts require the participation of parents and the community, along with the provision of counselling services for adolescents.</em></p> <p><strong>Latar Belakang:</strong> Penyalahgunaan Napza (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya) serta kebiasaan merokok merupakan masalah serius di kalangan remaja Indonesia yang berdampak negatif pada kesehatan dan potensi masa depan mereka. <strong>Tujuan:</strong> Studi kasus ini bertujuan untuk menggambarkan asuhan keperawatan pada keluarga dengan usia remaja di Kecamatan Darussalam, Aceh Besar. <strong>Metode:</strong> Penelitian ini menggunakan studi kasus dengan pendekatan asuhan keperawatan keluarga yang meliputi pengkajian, penetapan diagnosa, intervensi, perencanaan, dan evaluasi. <strong>Hasil:</strong> Terdapat dua diagnosis utama yang diidentifikasi adalah defisien pengetahuan; Napza dan perilaku kesehatan cenderung berisiko; merokok. Perencanaan disusun berdasarkan lima tugas kesehatan keluarga. Intervensi diagnosa pertama, meliputi edukasi tentang bahaya Napza, dukungan kesehatan, pelatihan teknik relaksasi pernapasan dalam, penyediaan informasi layanan kesehatan, dan motivasi untuk mencari layanan kesehatan. Intervensi diagnose kedua mencakup pendidikan kesehatan mengenai risiko merokok, dukungan untuk berhenti merokok, dan pengajaran terapi <em>Spiritual Emotional Freedom Technique</em> (SEFT) untuk mengatasi dorongan merokok. Hasil evaluasi proses menunjukkan peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan motivasi keluarga dalam meningkatkan status kesehatan mereka melalui pelaksanaan lima tugas kesehatan keluarga. <strong>Kesimpulan:</strong> Asuhan keperawatan menunjukan adanya peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan motivasi keluarga untuk mengatasi masalah Napza dan kebiasaan merokok pada remaja. <strong>Saran:</strong> Perawat di puskesmas diharapkan lebih aktif dalam mengadakan program edukasi dan penyuluhan untuk remaja guna mencegah pengunaan Napza dan merokok, serta menerapkan intervensi SEFT pada remaja yang sudah merokok. Upaya ini memerlukan partisipasi orang tua dan masyarakat serta penyediaan layanan konseling bagi remaja.</p> Fazal Ahad Fithria Fithria Syarifa Atika Hak Cipta (c) 2025 Fazal Ahad, Fithria Fithria, Syarifa Atika https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-03-15 2025-03-15 5 2 231 239 10.54957/ijhs.v5i2.1396 Asuhan keperawatan pada pasien Chronic Kidney Disease stage V di ruangan rawat penyakit dalam rumah sakit umum daerah Aceh https://jurnalku.org/index.php/ijhs/article/view/1408 <p><em>Chronic Kidney Disease (CKD) or chronic kidney failure, is a condition in which the kidneys lose their ability to regulate fluid and electrolyte balance and perform essential metabolic processes. This case study aimed to provide nursing care for a patient with CKD stage V in the Aqsha 1 Ward. Assessment findings revealed that the patient’s symptoms included shortness of breath, nausea, vomiting, oliguria, and loss of appetite. Other clinical findings included lower extremity edema, fluctuating body temperature, weakness, weight loss, a urea level of 71 mg/dL, serum creatinine of 6.15 mg/dL, hemoglobin of 9.4 g/dL, and hematocrit of 28%. The nursing problems included ineffective renal perfusion, hypervolemia, impaired gas exchange, ineffective peripheral perfusion, hyperthermia, activity intolerance, and risk of nutritional deficit. Interventions provided to Mr. B during the 5-day treatment period included the recommendation of a low-sodium diet, advising the use of ice cubes to alleviate thirst, monitoring the patient’s intake and output, and encouraging deep-breathing relaxation exercises. The patient was positioned in a semi-Fowler's position to facilitate breathing, and the consumption of beetroot juice was recommended to increase hemoglobin levels. Leg elevation to 30 degrees was implemented to manage edema, and collaboration with the healthcare team for pharmacological therapy was conducted. Regular hemodialysis was administered, and the patient adhered to a 1700 kcal renal diet with fluid restrictions. Back massages were suggested to enhance comfort, and the patient was encouraged to rest in bed to conserve energy. Nursing evaluations indicated that one problem (hyperthermia) was resolved, while six problems were partially resolved due to the ongoing hemodialysis and comorbid conditions such as diabetes mellitus and hypertension. This case study aims to guide nursing care for CKD stage V patients, with recommendations focusing on fluid management to reduce fluid overload and enhance their quality of life.</em></p> <p>Chronic Kidney Disease atau gagal ginjal kronik adalah kondisi menurunnya fungsi dalam mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit serta kehilangan daya dalam proses metabolisme. Studi kasus ini bertujuan untuk memberikan asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien chronic kidney disease (CKD) stage V di Ruang Aqsha 1. Hasil pengkajian menunjukkan pasien mengalami sesak nafas, mual, muntah, oliguria, penurunan nafsu makan, edema pada ekstremitas bawah, suhu tubuh naik turun, lemas, penurunan berat badan, ureum 71 mg/dL, serum kreatinin 6,15 mg/dL, hemoglobin 9,4, hematokrit 28%. Masalah keperawatan yang didapat adalah perfusi renal tidak efektif, hipervolemia, gangguan pertukaran gas, perfusi perifer tidak efektif, hipertermia, intoleransi aktivitas dan resiko defisit nutrisi. Intervensi yang diberikan pada Tn. B selama 5 hari rawatan berupa menganjurkan diet rendah garam, manganjurkan untuk mengulum es batu, memonitor intake dan output pasien, relaksasi nafas dalam, mengatur posisi semifowler, menganjurkan konsumsi jus buah bit untuk meningkatkan kadar hemoglobin, elevasi kaki 300, memonitor intake dan output pasien dan melakukan kolaborasi pemberian terapi farmakologis, on HD regular, diet ginjal 1700 kkal serta pembatasan cairan, menjurkan pijat punggung dan mengajurkan tirah baring. Evaluasi keperawatan didapatkan bahwa satu masalah keperawatan teratasi yaitu hipertermi dan enam masalah keperawatan teratasi sebagian dikarenakan pasien sudah menjalani hemodialisa dan memiliki penyakit kormorbid seperti diabetes mellitus dan hipertensi. Diharapkan dengan adanya studi kasus ini dapat menjadi referensi dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan Chronic Kidney Disease (CKD) stage V. Rekomendasi yang dapat dilakukan yaitu pentingnya manajemen cairan upaya menurunkan kelebihan volume cairan dan meningkatkan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik.</p> Barlian Barlian Ahyana Ahyana Anda Kamal Hak Cipta (c) 2025 Barlian Barlian, Ahyana Ahyana, Anda Kamal https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-03-19 2025-03-19 5 2 240 248 10.54957/ijhs.v5i2.1408 Asuhan keperawatan pada Tn. S dengan cedera kepala berat di ruang Mina 1 rumah sakit umum dr. Zainoel Abidin Banda Aceh: Studi kasus https://jurnalku.org/index.php/ijhs/article/view/1410 <p><em>Background: Severe head injury is an injury to the brain that can cause impaired brain function, either with or without bleeding. Symptoms such as bleeding and swelling can damage the brain and increase pressure inside the head. This can cause the patient to lose consciousness and be unable to carry out daily activities, resulting in dependence. <strong>Aim of Research:</strong> This case study aims to provide nursing care to Mr. S who suffered a severe head injury in the Mina 1 room of the dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Regional General Hospital, with a care period of November 26-30, 2023. <strong>Research Method:</strong> This study uses a case study with a nursing care approach of assessment, diagnosis, intervention, implementation, and evaluation. <strong>Result of Study</strong>: The results of the case study showed that the patient experienced decreased consciousness with a GCS value of E3M5Vx, a pain scale of 3 (FLACC), hyperventilation, wounds on the face, upper and lower extremities, dry skin and lips, and the patient was in a state of gastric decompression so that he was not given a diet. The nursing problems found were decreased intracranial adaptive capacity, ineffective breathing patterns, acute pain, impaired skin integrity, and the risk of nutritional deficits. The interventions included a 30-degree head position, Al-Qur'an murrotal therapy to reduce pain, oxygen therapy, wound care with honey and olive oil, and nutritional management. <strong>Conclusion:</strong> The results obtained from the interventions showed that the patient was calmer, breathing was more regular, the wound began to dry, and the lips looked more moist. <strong>Recommendation</strong>: It is recommended that nursing care providers continue to improve nursing care for patients with severe head injuries and implement nursing care by the latest nursing science.</em></p> <p><strong>Latar Belakang:</strong> Cedera kepala berat adalah cedera pada otak yang dapat menyebabkan gangguan fungsi otak, baik dengan atau tanpa pendarahan. Gejala yang berupa pendarahan dan pembengkakan dapat merusak otak serta meningkatkan tekanan di dalam kepala. Hal ini dapat menyebabkan pasien kehilangan kesadaran dan tidak dapat menjalankan aktivitas sehari-hari, sehingga mengalami ketergantungan. <strong>Tujuan:</strong> Studi kasus ini adalah untuk memberikan asuhan keperawatan kepada Tn. S yang mengalami cedera kepala berat di ruang Mina 1 Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh, dengan periode asuhan pada 26-30 November 2023. <strong>Metode:</strong> Penelitian ini menggunakan studi kasus dengan pendekatan asuhan keperawatan pemgkajian, penetapan diagnose, intervensi, implementasi, dan evaluasi. <strong>Hasil:</strong> Hasil studi kasus menunjukkan bahwa pasien mengalami penurunan kesadaran dengan nilai GCS E3M5Vx, skala nyeri 3 (FLACC), Hiperventilasi, luka pada wajah, ekstremitas atas dan bawah, kulit dan bibir kering, dan pasien dalam keadaan dekompresi lambung sehingga tidak diberikan diet. Masalah keperawatan yang ditemukan adalah penurunan kapasitas adaptif intrakranial, pola napas tidak efektif, nyeri akut, gangguan integritas kulit, dan resiko defisit nutrisi. Intervensi yang dilakukan antara lain posisi kepala 30 derajat, terapi murrotal Al-Qur’an untuk mengurangi nyeri, terapi oksigen, perawatan luka dengan madu dan minyak zaitun, dan manajemen nutrisi. <strong>Kesimpulan:</strong> Hasil yang diperoleh dari intervensi yang diberikan menunjukkan pasien lebih tenang, pernafasan lebih teratur, luka mulai mengering, dan bibir tampak lebih lembab. Saran: Disarankan bagi pemberi asuhan keperawatan terus meningkatkan asuhan keperawatan pada pasien pasien dengan cedera kepala berat dan menerapkan asuhan keperawatan sesuai dengan ilmu keperawatan yang terbarukan.</p> Nur Assifah Elsa Ahyana Ahyana Anda Kamal Hak Cipta (c) 2025 Nur Assifah Elsa, Ahyana Ahyana, Anda Kamal https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-03-20 2025-03-20 5 2 249 255 10.54957/ijhs.v5i2.1410 Efikasi diri mahasiswa dalam melakukan pertolongan pertama pada cedera Muskuloskeletal di kota Banda Aceh https://jurnalku.org/index.php/ijhs/article/view/1414 <p><strong>Latar Belakang</strong>: Efikasi diri merupakan keyakinan individu terhadap kemampuannya dalam melakukan suatu tindakan tertentu untuk mencapai hasil yang diharapkan. Dalam konteks pertolongan pertama pada cedera muskuloskeletal, efikasi diri mahasiswa menjadi faktor penting dalam menentukan kesiapan dan kepercayaan diri mereka dalam menangani situasi darurat. <strong>Tujuan:</strong> Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efikasi diri mahasiswa dalam melakukan pertolongan pertama pada cedera muskuloskeletal di Kota Banda Aceh.&nbsp; <strong>Metode:</strong> Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain<em> deskriptif</em>, melibatkan 238 responden yang diambil dengan teknik <em>purposive sampling</em>. Data dikumpulkan menggunakan kuisioner dan dianalisis secara univariat. <strong>Hasil:</strong> &nbsp;Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat efikasi diri responden tinggi (68%) dan tingkat efikasi diri responden rendah (32%). <strong>Rekomendasi:</strong> Berdasarkan hasil penelitian, direkomendasikan agar responden dapat mempertahankan dan meningkatkan kepercayaan diri mereka dengan mengikuti pelatihan atau keterampilan yang diperlukan dalam situasi darurat pada cedera muskuloskeletal, diantaranya RICE (<em>Rest, Ice, Compression, Elevation</em>), pembidaian dan pemberhentian perdarahan pada trauma terbuka.&nbsp;</p> Pasrah Sasvia Jufrizal Jufrizal Fikriyanti Fikriyanti Hak Cipta (c) 2025 Pasrah Sasvia, Jufrizal Jufrizal, Fikriyanti Fikriyanti https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-03-20 2025-03-20 5 2 256 263 10.54957/ijhs.v5i2.1414 Hubungan pengetahuan, sikap, pengawasan dan ketersediaan APD terhadap kepatuhan penggunaan APD pada pekerja di PT. Galangan Kapal Bontuni Tirtamas Kota Kendari https://jurnalku.org/index.php/ijhs/article/view/1415 <p><strong><em>Introduction: </em></strong><em>The shipbuilding industry is involved in the manufacture and repair of ships. There are many potential hazards associated with the shipbuilding process, including electrical hazards, hot temperatures, manual handling, the risk of falling or being hit by materials, metal fumes, radiation, and sparks. Data from the International Labor Organization (2024) also shows that more than 2.78 million people die each year due to work accidents or work-related diseases, of which 2.4 million (86.3%) are workers die related to work-related diseases and 380,000 workers (13.7%) die due to work-related diseases. </em><strong><em>Objective</em></strong><em>: This study was to determine the Relationship between Knowledge, Attitude, Supervision and Availability of PPE to Compliance with the Use of PPE in Workers at PT. Galangan Kapal Bontuni Tirtamas Kota Kendari</em><strong><em>. Method:</em></strong><em> The research used in the study was quantitative analytical research using an observational method with a cross-sectional study approach. Population: This study was all field workers as many as 77 workers. Sampling used the total sampling technique or saturated sample so that the research sample was 77 respondents. Data analysis in this study includes univariate and bivariate analysis. The statistical test used is the chi-square test which is analyzed using SPSS software. </em><strong><em>Results:</em></strong><em> This study shows that there is a relationship between knowledge (0.001 &lt;0.05), attitude (0.025 &lt;0.05), and availability of PPE (0.012 &lt;0.05) with compliance with PPE use. However, supervision has no relationship with compliance with PPE use (0.213&gt; 0.05).</em></p> <p><strong>Pendahuluan:</strong> Industri galangan kapal terlibat dalam aktivitas pembuatan dan perbaikan kapal. Banyak potensi bahaya yang terkait dengan proses pembuatan kapal, termasuk bahaya listrik, suhu panas, penanganan manual, risiko jatuh atau tertimpa material, asap logam, radiasi sinar, dan percikan api. Data <em>International Labour Organization</em> (2024) juga menunjukkan bahwa orang meninggal akibat kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja lebih dan dari 2,78 juta orang kematian per tahun, diantaranya 2,4 juta pekerja (86,3%) meninggal berhubungan dengan penyakit akibat kerja dan 380.000 pekerja (13,7%) meninggal disebabkan penyakit akibat kerja. <strong>Tujuan:</strong> Penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan, Sikap, Pengawasan dan Ketersediaan APD Terhadap Kepatuhan Penggunaan APD Pada Pekerja di PT. Galangan Kapal Bontuni Tirtamas Kota Kendari. <strong>Metode:</strong> Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif analitik dengan metode observasional menggunakan pendekatan <em>cross sectional study.</em> <strong>Populasi:</strong> Penelitian ini yaitu seluruh pekerja lapangan sebanyak 77 pekerja. Pengambilan sampel menggunakan teknik total <em>sampling</em> atau sampel jenuh sehingga sampel penelitian sebanyak 77 responden. Analisis data dalam penelitian ini meliputi analisis univariat dan bivariat. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi-square yang dianalisis menggunakan perangkat lunak SPSS. <strong>Hasil:</strong> Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan (0.001 &lt; 0.05), sikap (0.025 &lt; 0.05), dan ketersediaan APD (0.012 &lt; 0.05) dengan kepatuhan penggunaan APD. Namun, pengawasan tidak memiliki hubungan dengan kepatuhan penggunaan APD (0.213 &gt; 0.05).</p> Kasma Wati Yusuf Sabilu Siti Nurfadilah H Hak Cipta (c) 2025 Kasma Wati, Yusuf Sabilu, Siti Nurfadilah H https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-03-22 2025-03-22 5 2 264 276 10.54957/ijhs.v5i2.1415 Gambaran pola pemberian makan pada balita dengan risiko stunting https://jurnalku.org/index.php/ijhs/article/view/1417 <p><strong><em>Background: </em></strong><em>Stunting remains a major global public health concern, particularly in early childhood, as it is closely related to inadequate nutritional intake and feeding patterns. <strong>Aim Of Research: </strong>This study aimed to describe the feeding patterns of toddlers at risk of stunting, where the risk of stunting was determined by the absence of complete exclusive breastfeeding. <strong>Methode: </strong>This research employed a descriptive quantitative design with a cross-sectional approach. The study involved 103 respondents selected through non-probability sampling using purposive sampling. The participants were mothers with toddlers aged 1–5 years who had a history of incomplete exclusive breastfeeding. <strong>Result: </strong>The findings revealed that the feeding patterns of toddlers at risk of stunting in Meuraxa District, Banda Aceh, were categorized as appropriate in 73 respondents (70.9%), which included appropriate food types in 100 respondents (97.1%) and appropriate feeding schedules in 81 respondents (78.5%). However, 59 respondents (57.3%) had inappropriate feeding schedules. <strong>Conclusion: </strong>In conclusion, the feeding patterns in Meuraxa District, Banda Aceh, were generally appropriate in terms of food type and quantity, while feeding schedules were categorized as inappropriate. It is recommended that the Meuraxa Community Health Center provides education on proper feeding practices for toddlers.</em></p> <p><strong>Latar Belakang: </strong>Masalah stunting merupakan masalah gizi balita yang hingga saat ini masih menjadi fokus dunia, dimana stunting adalah masalah pemenuhan gizi yang berkaitan erat dengan pola pemberian makan pada balita. <strong>Tujuan: </strong>tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pola pemberian makan pada balita dengan risiko stunting, dimana risiko stunting sendiri diukur dari faktor pemberian ASI eksklusif tidak lengkap. <strong>Metode: </strong>Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode kuantitatif melalui pendekatan <em>cross-sectional </em>dengan responden sebanyak 103 responden yang dipilih melalui metode <em>non-probability sampling </em>dengan teknik pengambilan sampel yaitu <em>purposive sampling, </em>yang memiliki kriteria ibu yang memiliki balita usia 1-5 tahun, serta riwayat ASI eksklusif tidak lengkap. <strong>Hasil: </strong>Hasil dari penelitian ini yaitu pola pemberian makan balita dengan risiko stunting di Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh memiliki kategori tepat sebanyak 73 orrang (70,9%) yang meliputi jenis sebanyak 100 orang (97,1%) dan jadwal sebanyak 81 orang atau (78,5%), sedangkan pada jadwal pemberian makan memiliki kategori tidak tepat sebanyak 59 orang (57,3%). <strong>Kesimpulan: </strong>Kesimpulan penelitian ini yaitu pola pemberian makan di Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh memiliki kategori tepat, baik jenis maupun jumlah makan, sedangkan pada jadwal makan memiliki kategori tidak tepat, diharapkan kepada pihak Puskemas Meuraxa agar dapat memberikan edukasi terkait pola pemberian makan pada balita.</p> Zahwa Azira Neti Hartaty Syarifa Atika Hak Cipta (c) 2025 Zahwa Azira, Neti Hartaty, Syarifa Atika https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-03-22 2025-03-22 5 2 277 288 10.54957/ijhs.v5i2.1417 Comparison of vitamin c levels in dutch eggplant (Solanum betaceum Cav.) based on fruit ripeness stages https://jurnalku.org/index.php/ijhs/article/view/1356 <p>Dutch eggplant or tamarillo (<em>Solanum betaceum</em> Cav.) is a fruit native to the Amazon region of South America that was introduced to Indonesia by Dutch colonists. This fruit contains rich nutritional compounds including proteins, carbohydrates, fats, fiber, phenolic compounds, flavonoids, carotenoids, and vitamin C. This study aimed to determine and compare vitamin C levels in Dutch eggplant fruits at different maturity stages (unripe, semi-ripe, and ripe). Quantitative analysis was performed using UV-Vis Spectrophotometry at 266.5 nm wavelength. The results showed that vitamin C content in unripe samples was 5.906 mg/100g, semi-ripe samples contained 15.518 mg/100g, and ripe samples had 22.031 mg/100g. Statistical analysis using one-way ANOVA (SPSS 25.00) revealed significant differences (p&lt;0.05) in vitamin C levels among the three maturity stages. This research demonstrates that ripeness stage significantly affects the vitamin C content in Dutch eggplant fruits, with fully ripe fruits containing the highest levels of vitamin C.</p> <p> </p> Dedi Nofiandi Roslinda Rasyid Lola Azyenella Afif Arrazaq Hak Cipta (c) 2025 Dedi Nofiandi, Roslinda Rasyid, Lola Azyenella, Afif Arrazaq https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-03-22 2025-03-22 5 2 289 295 10.54957/ijhs.v5i2.1356 Asuhan keperawatan pasien post kraniotom tumor meningioma https://jurnalku.org/index.php/ijhs/article/view/1397 <p>Kraniotomi (insisi pada tengkorak) dapat dilakukan untuk mengangkat tumor, memperbaiki gejala yang berhubungan dengan lesi, atau memperkecil ukuran tumor (debulk). Pembedahan ini menjadi tantangan yang berat dengan upaya mengangkat tumor selengkap mungkin tanpa merusak jaringan normal. Studi kasus ini bertujuan untuk menjelaskan asuhan keperawatan pada pasien dengan post op craniotomy tumor meningioma di Intensive Care Unit. Masalah keperawatan yang muncul pada kasus pasien adalah risiko aspirasi berhubungan dengan penurunan tingkat kesadaran, pengguaan selang nasogastik tube, dan terpasang trakeostomi; gangguan penyapihan ventilator berhubungan dengan hambatan upaya nafas; penurunan kapasitas adaptif intrakranial b.d edema serebral; ketidakstabilan kadar glukosa dalam darah b.d resistensi insulin. Hasil evaluasi setelah dirawat beberapa hari, belum ada perbaikan yang signifikan pada kondisi pasien, ditandai dengan tekanan darah: 150/ 80 mmHg, MAP: 103 mmhg, frekuensi nadi: 117 x/menit, suhu 37,6, EKG sinus takikardi. Pada penggunaaan ventilator mengalami peningkatan dengan Mode Simv kemode spontan dengan Fio2 30%, RR: 24x/ menit, PEEP: 5 cmH2O, dan SpO2: 97%. Pada hari kelima setelah dirawat pasien akhirnya meninggal dunia. Rekomendasi bagi perawat dan tim medis untuk memberikan farmakologi yang optimal untuk menstabilkan tekanan darah menjadi normal.</p> Nailussa’dah Nailussa'dah Hilman Syarif Halimuddin Halimuddin Hak Cipta (c) 2025 Nailussa’dah Nailussa'dah, Hilman Syarif, Halimuddin Halimuddin https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-03-25 2025-03-25 5 2 296 303 10.54957/ijhs.v5i2.1397 Asuhan keperawatan komunitas melalui pendidikan kesehatan tentang diet dash bagi lansia dengan hipertensi di Aceh https://jurnalku.org/index.php/ijhs/article/view/1409 <p><em>Hypertension is still a global health issue, especially in the elderly group. In Lampuuk Village, Darussalam District, Aceh Besar Regency, 16 elderly people out of 33 registered at the posyandu have hypertension. These elderly people have not implemented an appropriate diet pattern due to a lack of knowledge regarding diet for hypertension sufferers. Diet management can help hypertension sufferers control their blood pressure and reduce the risk of complications. This study aims to apply community nursing care to the aggregate of elderly people with hypertension related to DASH diet in Lampuuk Village. This study was conducted through the stages of assessment, diagnosis formulation, planning, implementation, and evaluation. Community nursing assessment is carried out using data collection methods in the form of windshield surveys, interviews, and surveys using questionnaires so that the diagnosis of Ineffectiveness of Health Self-Management in the elderly appears. Nursing planning is arranged to achieve Nursing Outcomes Classifications (NOC), namely hypertension diet knowledge by applying the Nursing Intervention Classification (NIC) through health education related to DASH diet in the elderly with hypertension. Implementation of health education regarding DASH diet in elderly with hypertension is done by lecture method. Evaluation was carried out through pre-test and post-test using a questionnaire on 8 elderly people with hypertension. The result found that there was an increase in knowledge, namely from 37.5% (3 people) with sufficient knowledge and 25% (2 people) with insufficient knowledge to 100% (8 people) having a good level of knowledge. The conclusion is that health education related to the DASH diet is useful in increasing elderly knowledge about the appropriate diet for hypertension sufferers.</em></p> <p>Hipertensi sampai saat ini masih menjadi isu kesehatan global, terutama pada masyarakat lanjut usia (lansia). Di Desa Lampuuk Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar, terdapat 16 lansia dari 33 lansia yang terdaftar di posyandu mengalami hipertensi. Lansia tersebut belum menerapkan pola diet yang tepat dikarenakan kurangnya pengetahuan terkait diet bagi penderita hipertensi. Pengaturan diet dapat membantu penderita hipertensi mengendalikan tekanan darahnya dan mengurangi risiko terjadinya komplikasi. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengaplikasikan asuhan keperawatan komunitas pada agregat lansia dengan hipertensi terkait diet DASH di Desa Lampuuk. Studi ini dilakukan melalui tahapan pengkajian, perumusan diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi. Pengkajian keperawatan komunitas dilakukan dengan metode pengumpulan data berupa winshield survey, wawancara dan survey menggunakan angket sehingga muncul diagnosa Ketidakefektifan Manajemen Mandiri Kesehatan pada lansia. Perencanaan keperawatan disusun untuk mencapai Nursing Outcomes Classifications (NOC) yaitu pengetahuan diet hipertensi dengan menerapkan Nursing Intervention Classification (NIC) melalui pendidikan kesehatan terkait diet DASH pada lansia dengan hipertensi. Implementasi pendidikan kesehatan mengenai diet DASH dilakukan dengan metode ceramah. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test menggunakan kuesioner pada 8 lansia hipertensi. Analisis hasil menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan yaitu dari 37,5% (3 orang) berpengetahuan cukup dan 25% (2 orang) berpengetahuan kurang menjadi 100% (8 orang) memiliki tingkat pengetahuan yang baik. Kesimpulannya pendidikan kesehatan terkait diet DASH bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan lansia tentang diet yang tepat bagi penderita hipertensi.</p> Fara Riskya Arfiza Ridwan Teuku Samsul Alam Hak Cipta (c) 2025 Fara Riskya, Arfiza Ridwan, Teuku Samsul Alam https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-03-26 2025-03-26 5 2 304 311 10.54957/ijhs.v5i2.1409 Hubungan antara status ekonomi dengan kecemasan orang tua yang memiliki anak autisme di UPT Pusat Layanan Autis Samarinda https://jurnalku.org/index.php/ijhs/article/view/1429 <p>Latar Belakang : Autisme adalah gangguan syaraf otak yang menghambat perkembangan pada anak sehingga tidak mampu berkembang secara normal. Penyandang autisme cenderung sangat sulit mengendalikan emosi. Kehadiran anak autisme, mempengaruhi kehidupan keluarga, terutama orang tua. Hal ini dikarenakan kondisi anak autisme yang memiliki banyak keterbatasan membuatnya membutuhkan perhatian yang lebih dibanding anak lainnya. Tuntutan pengasuhan yang tinggi tersebut memicu munculnya tekanan dan permasalahan pada diri orang tua, seperti stres, kecemasan dan depresi. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan status ekonomi dengan kecemasan orang tua yang memiliki anak autisme di Upt Pusat Layanan Autis. Metode : Penelitian ini bersifat deskriptif korelasi dengan desain cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh orang tua yang memiliki anak autis sebanyak 88 orang. Penelitian ini menggunakan teknik total sampling dan uji analisis bivariate menggunakan uji kendall’s tau-b.Hasil : Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pada variabel independen atau status ekonomi dan variabel dependen atau kecemasan memiliki p value 0,144 dan nilai korelasi kendall’s tau-b sebesar 0,144 bermakna sangat lemah menunjukkan tidak ada korelasi yang berarti jika variabel status ekonomi meningkat maka variabel kecemasan tetap meningkat atau tidak berubah. Maka keputusan dinyatakan H<sup>0</sup> diterima dan H<sup>a</sup> ditolak.</p> Maya Azriani Milkhatun Milkhatun Dwi Widyastuti Hak Cipta (c) 2025 Maya Azriani, Milkhatun Milkhatun, Dwi Widyastuti https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-03-28 2025-03-28 5 2 312 320 10.54957/ijhs.v5i2.1429 Perbandingan mtode K-Nearest Neighbors (K-NN) dan regresi logistik biner dalam memprediksi kanker https://jurnalku.org/index.php/ijhs/article/view/1456 <p><strong>Latar Belakang:</strong> Kanker merupakan salah satu penyakit yang memiliki tingkat kematian tinggi, sehingga dibutuhkan metode klasifikasi yang akurat untuk mendukung proses diagnosis. Penelitian ini membandingkan performa metode <em>K-Nearest Neighbors</em> (KNN) dan Regresi Logistik Biner dalam mengklasifikasikan kanker sebagai ganas atau jinak. <strong>Metode:</strong> Penelitian ini menggunakan dataset sekunder dari Kaggle yang terdiri dari 569 data pasien kanker dengan 11 variabel independen yang mencakup karakteristik tumor. Model dikembangkan dengan menggunakan normalisasi data, pembagian data training dan testing, serta teknik <em>K-Fold Cross Validation</em> untuk optimasi parameter K dalam KNN. Evaluasi model dilakukan berdasarkan akurasi, presisi, <em>recall</em>, serta uji McNemar dan ANOVA untuk menguji signifikansi perbedaan performa model. <strong>Hasil:</strong> Model KNN dengan K=13 menunjukkan akurasi 95,58%, presisi 95,83%, dan recall 97,18%, sementara Regresi Logistik Biner memiliki akurasi 94,69%, presisi 92,86%, dan recall 92,86%. Hasil uji McNemar menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara kedua model (p-value = 1), sedangkan hasil ANOVA menunjukkan bahwa semua variabel independen berkontribusi terhadap model.<strong> Kesimpulan:</strong> Kedua metode menunjukkan performa yang baik dalam klasifikasi kanker, tetapi KNN dengan K=13 memiliki sedikit keunggulan dalam akurasi dan <em>recall</em> dibandingkan Regresi Logistik Biner. Implementasi model ini dapat mendukung sistem pendukung keputusan dalam diagnosis kanker untuk meningkatkan ketepatan hasil klasifikasi.</p> Christina Amanda Surbakti Albert Samuel Sinaga Agnes Monica Simorangkir Auta Shinta Sarah Clara Jocelyn Harefa Syairal Fahmy Dalimunthe Hak Cipta (c) 2025 Christina Amanda Surbakti, Albert Samuel Sinaga, Agnes Monica Simorangkir, Auta Shinta Sarah, Clara Jocelyn Harefa, Syairal Fahmy Dalimunthe https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-04-04 2025-04-04 5 2 321 333 10.54957/ijhs.v5i2.1456 Peran digitalisasi dalam implementasi manajemen risiko asuransi kesehatan https://jurnalku.org/index.php/ijhs/article/view/1464 <p>Perkembangan teknologi digital yang pesat telah mendorong industri asuransi kesehatan untuk beradaptasi dengan cara baru dalam mengelola risiko yang lebih inovatif dan efektif. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengidentifikasi implementasi manajemen risiko yang inovatif dan berbasis digital dalam bisnis asuransi kesehatan di Indonesia. Literatur diperoleh dari Google Scholar dan PubMed menggunakan kata kunci terkait, kemudian diseleksi sesuai kriteria dan tujuan studi. Hasil menunjukkan bahwa digitalisasi meningkatkan efektivitas manajemen risiko asuransi kesehatan dengan memanfaatkan big data, artificial intelligence (AI), dan blockchain untuk analisis risiko yang lebih akurat dan proses klaim yang lebih efisien. Namun, penerapan digitalisasi di perusahaan asuransi kesehatan masih menghadapi berbagai tantangan yang perlu diatasi. Melalui pendekatan strategi yang inovatif, perusahaan asuransi kesehatan dapat memanfaatkan teknologi digital secara optimal untuk memperkuat sistem manajemen risiko dan meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengembangkan dan merumuskan strategi-strategi inovatif baru yang sesuai dengan perkembangan teknologi di masa yang akan datang.</p> Ashfiya Vi'aqila El-Tsana Hanifah Nabilah Riswandy Wasir Cahya Arbitera Hak Cipta (c) 2025 Ashfiya Vi'aqila El-Tsana, Hanifah Nabilah, Riswandy Wasir, Cahya Arbitera https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-04-05 2025-04-05 5 2 334 342 10.54957/ijhs.v5i2.1464 Manajemen asuhan kebidanan ibu hamil dengan anemia defisiensi besi: Studi kasus pada Ny. ‘’C’’ umur 28 tahun di Puskesmas Panekan https://jurnalku.org/index.php/ijhs/article/view/1471 <p>Anemia defisiensi besi merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi pada ibu hamil dan dapat berdampak serius terhadap kesehatan ibu maupun janin. Studi kasus ini bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia defisiensi besi di Puskesmas Panekan. Subjek studi adalah Ny. C, umur 28 tahun, dengan diagnosa anemia defisiensi besi pada kehamilan trimester kedua. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan asuhan kebidanan komprehensif meliputi pengkajian, diagnosa kebidanan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Hasil asuhan menunjukkan bahwa intervensi berupa pemberian suplementasi zat besi, edukasi gizi, dan pemantauan rutin berhasil meningkatkan kadar hemoglobin Ny. X dari 9,5 g/dL menjadi 11 g/dL dalam waktu 4 minggu. Studi ini menyimpulkan bahwa manajemen asuhan kebidanan yang tepat dan komprehensif dapat efektif dalam menangani anemia defisiensi besi pada ibu hamil. Diperlukan kolaborasi antara tenaga kesehatan dan pasien untuk mencapai hasil yang optimal.</p> Ineke Permatasari Khilda Durrotun Nafisah Roiful Fatah Hak Cipta (c) 2025 Ineke Permatasari, Khilda Durrotun Nafisah, Roiful Fatah https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-04-07 2025-04-07 5 2 343 347 10.54957/ijhs.v5i2.1471 Edukasi Emotional Demonstration dalam meningkatkan pengetahuan dan tindakan kepatuhan medikasi lansia hipertensi https://jurnalku.org/index.php/ijhs/article/view/1411 <p><strong>Latar Belakang:</strong> Kepatuhan medikasi pada lansia dengan hipertensi sangat penting untuk mencegah komplikasi dan menurunkan hospitalisasi, namun tingkat kepatuhan medikasi pada pasien hipertensi khususnya lansia masih rendah sehingga diperlukan suatu upaya untuk mengatasi hal tersebut melalui pendidikan kesehan. Penulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran peningkatan pengetahuan dan tindakan kepatuhan medikasi melalui edukasi Emotional Demonstration (Emo Demo) pada lansia hipertensi di Aceh Besar. <strong>&nbsp;Metode:</strong> Metode kegiatan dimulai dengan pengumpulan data melalui Focus Group Discussion (FGD) pada sepuluh lansia hipertensi serta wawancara pada bidan desa dan kader posyandu lansia. Kegiatan implementasi berupa edukasi Emo-Demo, evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test. Analisa data menggunakan analisa univariat dan uji Paired T Test<strong>. Hasil:</strong> Hasil uji univariat menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah kegiatan dari 63,15 % menjadi 78,95 % serta peningkatan tindakan kepatuhan dari 36,8% menjadi 57,8%. Hasil uji Paired T Test didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan yang sebelum dan sesudah dilakukan Emo-Demo dengan nilai pengetahuan sebesar 0.016 serta tindakan kepatuhan 0,011. <strong>Rekomendasi:</strong> Metode Emo Demo ini direkomendasikan untuk terus digunakan dalam program edukasi kesehatan, terutama bagi lansia, guna meningkatkan kesadaran dan kepatuhan dalam pengobatan penyakit kronis.</p> <p>&nbsp;</p> Rina Pertiwi Maulina Maulina Asniar Asniar Hak Cipta (c) 2025 Rina Pertiwi, Maulina Maulina, Asniar Asniar https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-04-08 2025-04-08 5 2 348 357 10.54957/ijhs.v5i2.1411 Asuhan keperawatan keluarga dengan masalah Hipertensi dan Hiperkolesterolemia: Studi kasus https://jurnalku.org/index.php/ijhs/article/view/1420 <p><strong>Latar belakang: </strong>Hiperkolesterolemia merupakan kondisi kadar kolesterol dalam darah tinggi, yang dapat menyebabkan hipertensi. Hipertensi meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti jantung koroner, stroke, dan gagal ginjal. Kombinasi hipertensi dan hiperkolestrolemia meningkatkan risiko komplikasi serius, sehingga memerlukan pengelolaan yang mencangkup perubahan gaya hidup, diet sehat, dan terapi medis untuk mengurangi kesakitan dan kematian. <strong>Tujuan: </strong>Karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang asuhan keperawatan keluarga dengan masalah hipertensi dan hiperkolestrolemia. <strong>Metode: </strong>Penelitian ini menggunakan studi kasus dengan pendekatan asuhan keperawatan keluarga yang meliputi pengkajian, penetapan diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. <strong>Hasil: </strong>Perencanaan keperawatan disusun berdasarkan lima tugas utama kesehatan keluarga. Intervensi yang diberikan pada diagnosa pertama adalah pendidikan kesehatan tentang hiperkolesterolemia, diet rendah kolesterol, mengajarkan senam ADUHAI, dan modifikasi pola penyajian nutrisi. Sementara itu, intervensi yang diberikan pada diagnosa kedua adalah memberikan pendidikan kesehatan terkait konsep hipertensi, penerapan diet DASH, terapi pijat tengkuk, serta pencegahan komplikasi melalui modifikasi perilaku. <strong>Kesimpulan: </strong>Hasil evaluasi proses keperawatan mengindikasikan adanya peningkatan pemahaman keluarga mengenai hipertensi dan hiperkolesterolemia, serta peningkatan keterampilan dan motivasi dalam upaya meningkatkan status kesehatan melalui pemenuhan lima tugas utama kesehatan keluarga. <strong>Saran: </strong>diharapkan, perawat di puskesmas setempat dapat memantau dan mengoptimalkan promosi kesehatan terkait diet rendah kolestrol, senam ADUHAI, diet DASH dan terapi pijat tengkuk bagi penderita hipertensi serta hiperkolesterolemia.</p> Indira Felisha Fithria Fithria Dini Mulyati Hak Cipta (c) 2025 Indira Felisha, Fithria Fithria, Dini Mulyati https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-04-08 2025-04-08 5 2 358 366 10.54957/ijhs.v5i2.1420 Evaluasi kesiapan sistem kesehatan Indonesia dalam menghadapi krisis kesehatan masa depan https://jurnalku.org/index.php/ijhs/article/view/1474 <p>Sistem kesehatan yang kuat dan tangguh merupakan salah satu pilar utama menjaga ketahanan suatu negara dalam menghadapi berbagai krisis kesehatan, termasuk pandemi, bencana alam, dan ancaman biologis lainnya. Pandemi COVID-19 telah menjadi bukti nyata bagaimana sistem kesehatan di berbagai negara termasuk Indonesia diuji menghadapi dan merespons situasi darurat kesehatan. Berdasarkan data oleh Kemenkes RI tahun 2020 mencatat kasus COVID-19 di Indonesia mulai pada tanggal 2 Maret 2020 sampai 31 Desember 2020 terkonfirmasi Covid-19 sebesar 743.198 dengan 109.963 kasus aktif. Penelitian ini menggunakan metode literature review yang berasal dari 2 database yaitu Google Scholar untuk artikel nasional dan Pubmed untuk artikel internasional. Adanya ketimpangan yang terjadi antara masyarakat perkotaan dengan perdesaan terutama lansia masih menjadi tantangan menjaga ketahanan sistem kesehatan di Indonesia. Ketimpangan ini dapat dipengaruhi oleh faktor geografis, sosial-ekonomi, budaya, serta ketersediaan dan kualitas layanan kesehatan di masing-masing wilayah. Salah satu tantangan dalam menghadapi krisis kesehatan adalah kurang meratanya tenaga kesehatan di berbagai daerah khususnya daerah terpencil. Dalam menghadapi potensi krisis kesehatan di masa depan, pemerintah Indonesia telah menerapkan berbagai strategi untuk meningkatkan kesiapsiagaan sistem kesehatannya. Salah satu langkah utama adalah memperkuat infrastruktur kesehatan, terutama di daerah terpencil dan perbatasan, dengan membangun lebih banyak fasilitas pelayanan kesehatan yang dilengkapi dengan peralatan medis yang memadai<em>. </em>Kesediaan sistem kesehatan Indonesia menjadi komponen kunci dalam menangani krisis kesehatan seperti wabah penyakit maupun bencana alam.</p> Anggraeni Dian Ciptaningrum Nikita Alia Rajebta Riswandy Wasir Hak Cipta (c) 2025 Anggraeni Dian Ciptaningrum, Nikita Alia Rajebta, Riswandy Wasir https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-04-09 2025-04-09 5 2 367 375 10.54957/ijhs.v5i2.1474 Pelaksanaan discharge planning di ruang rawat inap bedah anak RSUD pemerintah https://jurnalku.org/index.php/ijhs/article/view/1428 <p><strong>Latar Belakang:</strong> Rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayanan kesehatan menerapkan pendekatan multidisiplin, melibatkan berbagai profesi seperti medis, keperawatan, farmasi, fisioterapi, gizi dan penunjang lainnya untuk memberikan layanan terbaik kepada Masyarakat. Salah satu bentuk pelayanan yang penting dalam konteks ini adalah perencanaan pulang pasien atau Discharge Planning (DP), yang bertujuan memastikan kesinambungan asuhan dan mendukung pemulihan pasien secara optimal.<strong> Metode:</strong> Studi kasus ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan Discharge Planning&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; di ruang rawat inap raudhah 2 RSUD Pemerintah Aceh Kota Banda Aceh. Teknik dalam pengumpulan data menggunakan Total Sampling dengan jumlah 25 responden di Ruang Rawat Inap Bedah Anak RSUD Pemerintah Aceh. Data diambil dengan cara observasi berdasarkan menggunakan lembar, observasi. <strong>Hasil:</strong> Hasil dari studi kasus menunjukkan bahwa sebanyak 20 responden (80%) melaksanakan Discharge Planning dan sebanyak 5 responden (20%) tidak melaksanakan Discharge Planning. <strong>Rekomendasi:</strong> Diharapkan bagi pihak manajemen rumah sakit agar meningkatkan kesadaran perawat dengan memberikan pelatihan, seminar, dan workshop terkait Discharge Planning. Hal ini akan mendukung penerapan Discharge Planning dalam pemberian asuhan keperawatan professional sesuai dengan SOP, sehingga dapat tercipta asuhan keperawatan yang lebih optimal.</p> Fani Permata Sari Hajjul Kamil Ardia Putra Hak Cipta (c) 2025 Fani Permata Sari, Hajjul Kamil, Ardia Putra https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-04-12 2025-04-12 5 2 376 381 10.54957/ijhs.v5i2.1428 Mengatasi hambatan struktural dalam peningkatan akses universal ke layanan kesehatan di Indonesia https://jurnalku.org/index.php/ijhs/article/view/1454 <p>Akses universal ke layanan kesehatan merupakan salah satu tujuan utama dalam sistem kesehatan di Indonesia guna mencapai Universal Health Coverage (UHC). Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi hambatan struktural dalam mencapai akses universal layanan kesehatan. Literatur diperoleh dari Google Scholar dan PubMed menggunakan kata kunci terkait, kemudian diseleksi sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan. Hasil menunjukkan bahwa kepesertaan BPJS di Indonesia telah mencapai 96%. Namun, masih terdapat tantangan seperti keterbatasan infrastruktur, defisit tenaga kesehatan, dan kompleksitas regulasi yang menghambat pencapaian UHC secara menyeluruh. Selain itu, pemanfaatan layanan oleh peserta BPJS belum merata, terutama di wilayah terpencil. Reformasi kebijakan yang dapat dipertimbangkan mencakup perbaikan sistem pembiayaan kesehatan, optimalisasi distribusi tenaga medis melalui insentif yang lebih menarik, serta penguatan regulasi yang didukung oleh berbagai sektor untuk menciptakan sistem kesehatan yang lebih adil dan berkelanjutan. Kajian ini juga menyoroti pentingnya pendekatan etis dan berkeadilan dalam reformasi kebijakan agar akses layanan kesehatan dapat dirasakan secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk kelompok rentan.</p> Ratu Puanurani Anggitya Abdillah Afifah Rohadatul 'Aisy Riswandy Wasir Hak Cipta (c) 2025 Ratu Puanurani Anggitya Abdillah, Afifah Rohadatul 'Aisy, Riswandy Wasir https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-04-16 2025-04-16 5 2 382 388 10.54957/ijhs.v5i2.1454