Tingkat pengetahuan dan sikap mahasiswa kesehatan tentang swamedikasi di Institut Kesehatan Hermina pada kampus Jatinegara
DOI:
https://doi.org/10.54957/jolas.v5i3.1757Kata Kunci:
Kesehatan, Mahasiswa, Pengetahuan, Sikap, SwamedikasiAbstrak
Latar Belakang: Swamedikasi berpotensi menyebabkan reaksi obat yang merugikan, kegagalan pengobatan, interaksi antar obat, perkembangan resistensi antimikroba, dan peningkatan morbiditas dan mortalitas. Survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) didapatkan hasil persentase masyarakat yang melakukan pengobatan sendiri di DKI Jakarta pada tahun 2022 sebesar 85,46%. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan teknik purposive sampling didapatkan sampel penelitian sebanyak 249 responden, pengambilan data dilakukan dengan menggunakan angket (kuesioner). Hasil: pengolahan data tingkat pengetahuan mahasiswa tentang swamedikasi diperoleh hasil sebanyak 197 responden 79,1% dengan kategori baik. Hasil pengolahan data sikap mahasiswa mengenai swamedikasi sebanyak 101 responden 40,56% dengan kategori cukup. Disarankan: Bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan target responden diluar kampus jatinegara atau dengan metode yang berbeda.
Referensi
Abdelwahed, R. N. K., Jassem, M., & Alyousbashi, A. (2022). Self‐medication practices, prevalence, and associated factors among Syrian adult patients: a cross‐sectional study. Journal of Environmental and Public Health, 2022(1), 9274610.
Apsari, D. P., Jaya, M. K. A., Wintariani, N. P., & Suryaningsih, N. P. A. (2020). Pengetahuan, sikap dan praktik swamedikasi pada Mahasiswa Universitas Bali Internasional. Jurnal Ilmiah Medicamento, 6(1).
Baracaldo-Santamaría, D., Trujillo-Moreno, M. J., Pérez-Acosta, A. M., Feliciano-Alfonso, J. E., Calderon-Ospina, C.-A., & Soler, F. (2022). Definition of self-medication: a scoping review. Therapeutic Advances in Drug Safety, 13, 20420986221127500.
Cahyono, H. (2019). Peran mahasiswa di Masyarakat. De Banten-Bode: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Setiabudhi, 1(1), 32–41.
Handayani, W., Aristyawan, A. D., & Safitri, O. E. (2020). Uji In Vitro Interaksi Cefadroxil dengan Pisang dan Susu terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dengan Metode Difusi Cakram. Jurnal Pharmacis, 5(2), 87–91.
Ismail, A. (2020). Gambaran karakteristik mahasiswa dan alumni farmasi FKIK UIN Alauddin Makassar: Sebuah tinjauan berbasis gender. Jurnal Sipakalebbi, 4(1), 275–288.
Kesuma, S. I. (2024). Ulasan Undang-Undang No. 17 Tahun 2023 Tentang Kesehatan. Jurnal Nusantara Berbakti, 2(1), 253–261.
Laoli, J., Lase, D., & Waruwu, S. (2022). Analisis hubungan sikap pribadi dan harmonisasi kerja pada kantor kecamatan Gunungsitoli Alo’oa Kota Gunungsitoli. Jurnal Ilmiah Simantek, 6(4), 145–151.
Octaviana, D. R., & Ramadhani, R. A. (2021). HAKIKAT MANUSIA: Pengetahuan (Knowladge), Ilmu Pengetahuan (Sains), Filsafat Dan Agama. Jurnal Tawadhu, 5(2), 143–159.
Simanjuntak, M., Prabowo, W. C., & Ramadhan, A. M. (2021). Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Swamedikasi pada Mahasiswa Universitas Mulawarman: Knowledge and Behavior of Swamedication in Mulawarman University Students. Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences, 14, 129–137.
Sugiyono. (2013). METODE PENELITIAN KUANTITATIF.
Suherman, H., & Febrina, D. (2018). Pengaruh faktor usia, jenis kelamin, dan pengetahuan terhadap swamedikasi obat. Viva Medika, 2, 94–108.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Muhammad Fatah, Sylvi Adiana, Varda Arianti

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.