Uji Efektivitas Ekstrak Daun Kumis Kucing (Orthosiphon Aristatus (Blume) Miq.) Sebagai Antibakteri Terhadap Propionibacterium Acnes Dengan Menggunakan Dua Pelarut
DOI:
https://doi.org/10.54957/ijhs.v4i4.941Kata Kunci:
Antibakteri, Difusi Cakram, Jerawat, Orthosiphon aristatus (Blume) Miq, Propionibacterium acnesAbstrak
Jerawat ialah masalah kesehatan kulit yang kerap dialami oleh masyarakat, dapat diakibatkan dari adanya infeksi Propionibacterium acnes. Penelitian pendukung terdahulu membuktikan bahwa ekstrak etanol daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus (Blume) Miq.) mengandung zat metabolit sekunder yang memiliki peran sebagai antibakteri seperti alkaloid, saponin, terpenoid, flavonoid, dan tanin. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kemampuan antibakteri ekstrak daun kumis kucing terhadap Propionibacterium acnes menggunakan etanol 96% dan n-heksana. Metode ekstraksi yang dipakai yaitu maserasi, serta menggunakan metode difusi cakram yang dilakukan 3 kali pengulangan untuk pengujian aktivitas antibakteri dengan berbagai konsentrasi yaitu 10%, 20%, 40%, 60%, 80%, kontrol positif klindamisin 0,1%, dan kontrol negatif n-heksana dan etanol 96%. Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol 96% daun kumis kucing pada konsentrasi 10%, 20%, 40%, 60%, 80% terhadap Propionibacterium acnes memperoleh rata-rata sebesar 3,76 mm, 5,88 mm, 10,71 mm, 12.08 mm, 17,36 mm dan ekstrak n-heksana dengan rata-rata sebesar 3,68 mm, 5,30 mm, 7,75 mm, 12.03 mm, 17,21 mm. Kesimpulan yang dapat diambil bahwa ekstrak etanol 96% dan n-heksana daun kumis kucing memiliki kemampuan antibakteri dalam menghambat pertumbuhan Propionibacterium acnes dengan konsentrasi terbaik yaitu 80%.
Referensi
Adigunawan, & Bagus, I. W. (2018). Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun salam terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus pyogenes dan Klebsiella pneumoniae. Politeknik Kesehatan Denpasar.
Andayani, N., Nurhayati, D., & Saing, M. D. (2022). Optimalisasi pertumbuhan bakteri E. coli dan Bacillus subtilis pada media edamame agar. Jurnal Pengembangan Potensi Laboratorium, 1(1), 45–53. https://doi.org/10.25047/plp.v1i1.3095
Asbullah, A., Wulandini, P., & Febrianita, Y. (2021). Faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap timbulnya acne vulgaris (jerawat) pada remaja di sman 1 pelangiran kabupaten indragiri hilir tahun 2018. Jurnal Keperawatan Abdurrab, 4(2), 79–88. https://doi.org/10.36341/jka.v4i2.1603
Ashraf, K., Sultan, S., & Adam, A. (2018). Orthosiphon stamineus Benth. is an outstanding food medicine: review of phytochemical and pharmacological activities. Journal of Pharmacy & Bioallied Sciences, 10(3), 109. https://doi.org/10.4103/jpbs.JPBS
Bussaman, P., Rattanasena, P., & Namsena, P. (2015). View of antimicrobial activities of some local plants of thailand against acne-producing bacteria. Food and Applied Bioscience Journal, 3(3), 184–192.
Daud, N. S., Arni, D. P., Idris, S. A., & Saehu, M. S. (2023). Uji aktivitas antibakteri ekstrak batang Meistera chinensis terhadap Escherichia coli atcc 35218. Warta Farmasi, 12(1), 8–18. https://doi.org/10.46356/wfarmasi.v12i1.236
Erwan Kurnianto, Rahman, I. R., & Hairunnisa. (2021). Skrining fitokimia ekstrak etanol daun matoa yang berasal dari pontianak timur dengan variasi konsentrasi pelarut. Suparyanto Dan Rosad, 1(2), 131–138.
Faramayuda, F., Riyanti, S., & Syam, A. K. (2022). Standardization of Orthosiphon aristatus, Blume Miq. International Journal of Applied Pharmaceutics, 14(5), 72–79.
Gerung, W. H. P., Fatimawali, & Irma, A. (2021). Uji aktivitas antibakteri ekstrak daun belimbing botol (Averrhoa bilimbi L.) terhadap pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes penyebab jerawat. Pharmacon, 10(4), 1087–1093.
Hasanah, A. M., Marfu’ah, N., & Ramadhani, C. A. (2019). Uji efektivitas ekstrak etanol daun bidara (Ziziphus spina- christi L.) terhadap pertumbuhan Propionibacterium acnes. Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy, 3(1), 31. https://doi.org/10.21111/pharmasipha.v3i1.3296
Herawati, E., & Amelia, T. R. N. (2018). Potensi bahan herbal ekstrak etanol daun mengkudu asal desa wajak lor, tulungagung, jawa timur terhadap bakteri penyebab jerawat. Jurnal Kesehatan (JuKe), 2(2), 173–178.
Karundeng, E. D. B., Hanizar, E., & Sari, D. N. R. (2022). Potensi ekstrak daun Rhizophora mucronata sebagai antibakteri pada Staphylococcus aureus. Biosapphire: Jurnal Biologi dan Diversitas, 1(1), 10–18. https://doi.org/10.31537/biosapphire.v1i1.642
Khalisha, P. N., Widyaningrum, I., Purwanti, S., Khalisha, P. N., Widyaningrum, I., & Purwanti, S. (2022). Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol dan fraksi polar daun kumis kucing (Orthosiphon stamineus) terhadap Propionibacterium acnes. Jurnal Kedokteran Komunitas (Journal of Community Medicine), 10(2), 1–9.
Lestari, R. T., Gifanda, L. Z., Kurniasari, E. L., Harwiningrum, R. P., Kelana, A. P. I., Fauziyah, K., Widyasari, S. L., Tiffany, T., Krisimonika, D. I., Salean, D. D. C., & Priyandani, Y. (2020). Perilaku mahasiswa terkait cara mengatasi jerawat. Jurnal Farmasi Komunitas, 8(1), 15. https://doi.org/10.20473/jfk.v8i1.21922
Liani, V. (2017). Kemampuan tumbuh bakteri termofilik pasca erupsi merapi pada media fosfat organik dan anorganik. Jurnal Prodi Biologi, 6(8), 472–480.
Magvirah, T., Marwati, & Ardhani, F. (2019). Uji daya hambat bakteri Staphylococcus aureus menggunakan ekstrak daun tahongai (Kleinhovia hospita L.). Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis, 2(2), 41–50.
Noor Madani, F., Rafi, M., Sakinah, N., Wahyuni, W. T., Arif, Z., & Heryanto, R. (2021). Aktivitas antibakteri ekstrak daun kumis kucing (Orthosiphon stamineus) terhadap bakteri Propionibacterium acnes. Indonesian Journal of Chemometrics and Pharmaceutical Analysis, 1(2), 93–101.
Padmasari, P.D., Astuti, K.W., Warditiani, N. . (1998). Skrining fitokimia ekstrak etanol 70% rimpang bangle (Zingiber purpureum Roxb.). Jurnal Farmasi Udayana, 47(3–4), 234–234. https://doi.org/10.1007/bf02466588
Pariury, J. A., Juan Paul Christian, Herman, Tiffany Rebecca, Elvina Veronica, & Arijana, I. G. K. N. (2021). Potensi kulit jeruk bali (Citrus maxima Merr) sebagai antibakteri Propionibacterium acne penyebab jerawat. Hang Tuah Medical Journal, 19(1), 119–131. https://doi.org/10.30649/htmj.v19i1.65
Pujiastuti, E., & El’Zeba, D. (2021). Perbandingan kadar flavonoid total ekstrak etanol 70% dan 96% kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dengan spektrofotometri. Cendekia Journal of Pharmacy, 5(1), 28–43. https://doi.org/10.31596/cjp.v5i1.131
Putri, U. K. D., Hajrah, H., & Ramadhan, A. M. (2021). Uji aktivitas antikoagulan ekstrak daun ciplukan (Physalis angulata L) secara in vitro. Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences, 14, 332–338. https://doi.org/10.25026/mpc.v14i1.590
Renda, Y. K., Pote, L. L., & Nadut, A. (2023). Isolasi dan karakterisasi senyawa alkaloid dari kulit batang tumbuhan halay (Alstonia spectabilis R. Br) asal desa wee wame kabupaten sumba barat daya. Jurnal Sains Dan Edukasi Sains, 6(1), 44–50. https://doi.org/10.24246/juses.v6i1p44-50
Sari, Y., Yulis, P. A. R., Putri, I. I., Putri, A. M., & Anggraini, S. (2021). Penentuan kandungan metabolit sekunder ekstrak etanol sabut kelapa muda (Cocos nucifera L.) secara kualitatif. Journal of Research and Education Chemistry, 3(2), 113. https://doi.org/10.25299/jrec.2021.vol3(2).7579
Soemarie, Y. B., Anita Apriliana, Meita Indriastuti, Fatimah, N., & Wijaya, H. (2018). Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun glodokan tiang (Polyalthia longifolia S.) terhadap bakteri Propionibacterium acnes. Jurnal Farmasi Lampung JFL, 7(1), 15–27.
Sulistyarini, I., Sari, D. A., & Wicaksono, T. A. (2019). Skrining fitokimia senyawa metabolit sekunder batang buah naga (Hylocereus polyrhizus). Jurnal Ilmiah Cendekia Eksakta, 56–62.
Theodora, C. T., Gunawan, I. W. G., & Swantara, I. M. D. (2019). Isolasi dan identifikasi golongan flavonoid pada ekstrak etil asetat daun gedi (Abelmoschus manihot L.). Jurnal Kimia, 131. https://doi.org/10.24843/jchem.2019.v13.i02.p02
Trisia, A., Philyria, R., & Toemon, A. N. (2018). Antibacterial activity test of ethanol extract from kalanduyung leaf (Guazuma ulmifolia Lam.) on Staphylococcus aureus growth with diffusion method (kirby-bauer). Anterior Jurnal, 17(2), 136–143.
Wulansari, E. D., Lestari, D., & Khoirunissa, M. A. (2020). Kandungan terpenoid dalam daun ara (Ficus carica L.) sebagai agen antibakteri terhadap bakteri Methicillin-Resistant S. aureus. Pharmacon, 9(2), 219. https://doi.org/10.35799/pha.9.2020.29274
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Varda Arianti, Fatikhah Fikriyan, Milda Rianty Lakoan, Krismayadi Krismayadi

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.









